Logo Recruit First White

PPN Naik 12 Persen, Ini 7 Strategi Antisipasi untuk Perusahaan

Learning from Recruiter
Publish Date: 17 Dec 2024
Last Edited: 17 Dec 2024
PPN Naik 12 Persen, Ini 7 Strategi Antisipasi untuk Perusahaan

Pemerintah Indonesia telah resmi menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12%. Aturan ini akan mulai berlaku pada tahun depan. Namun, kebutuhan pokok seperti sembako dikecualikan dari kenaikan ini.

Kenaikan PPN ini diperkirakan akan berdampak signifikan pada berbagai sektor perekonomian, baik bagi konsumen maupun perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan perlu segera beradaptasi agar dapat bertahan dan terus berkembang di tengah perubahan ini.

Berikut adalah beberapa strategi yang dapat diterapkan perusahaan untuk mengantisipasi dampak kenaikan PPN tersebut, termasuk memanfaatkan jasa perusahaan headhunter di Indonesia untuk menemukan talenta yang dapat membantu perusahaan berinovasi dan beradaptasi dengan perubahan.

1. Penurunan Daya Beli Konsumen

Kenaikan PPN otomatis akan meningkatkan harga barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat. Akibatnya, daya beli konsumen akan cenderung menurun, terutama bagi segmen pasar yang lebih sensitif terhadap harga. Perusahaan perlu melakukan analisis mendalam terhadap perilaku konsumen dan memetakan segmen mana yang paling terdampak. Salah satu strategi yang dapat diterapkan adalah dengan menyesuaikan produk atau layanan agar tetap terjangkau bagi konsumen tanpa mengurangi kualitas.

2. Evaluasi Efisiensi Kerja

Perusahaan harus segera melakukan audit menyeluruh terhadap efisiensi operasional mereka. Audit ini bertujuan untuk mengidentifikasi area-area yang dapat dioptimalkan, baik dalam hal penggunaan sumber daya, waktu, maupun biaya. Mengurangi pemborosan dan meningkatkan produktivitas bisa menjadi kunci untuk mengurangi dampak kenaikan PPN terhadap margin keuntungan perusahaan. Proses ini juga dapat membantu perusahaan untuk fokus pada kegiatan yang memberikan kontribusi paling besar terhadap pendapatan.

3. Penundaan Proyek Baru dan Investasi

Kenaikan PPN dapat menyebabkan ketidakpastian dalam perekonomian, yang membuat perusahaan lebih berhati-hati dalam melakukan pengeluaran besar. Untuk menjaga cash flow, penundaan proyek baru atau investasi yang tidak mendesak bisa menjadi langkah bijak. Ini juga memberi waktu bagi perusahaan untuk menilai lebih dalam dampak kenaikan PPN terhadap proyeksi keuangan dan memastikan bahwa keputusan investasi lebih cermat di masa depan.

4. Evaluasi dan Revisi Struktur Biaya Operasional

Revisi struktur biaya operasional menjadi hal yang sangat penting untuk memastikan perusahaan dapat bertahan di tengah peningkatan biaya yang disebabkan oleh kenaikan PPN. Langkah pertama yang bisa dilakukan adalah memetakan seluruh biaya operasional yang ada dan mencari potensi penghematan, seperti mengurangi biaya energi, renegosiasi kontrak dengan vendor, atau meningkatkan otomatisasi dalam proses produksi. Efisiensi biaya yang baik akan membantu perusahaan mempertahankan margin keuntungan yang lebih stabil.

5. Penyesuaian Harga Layanan

Salah satu cara paling langsung untuk mengatasi kenaikan PPN adalah dengan menyesuaikan harga produk atau layanan. Perusahaan perlu memikirkan cara untuk menaikkan harga tanpa kehilangan pelanggan. Ini bisa dilakukan dengan cara bertahap, sehingga konsumen tetap bisa menerima perubahan harga yang tidak terlalu tajam. Selain itu, penting untuk mengkomunikasikan nilai tambah yang diterima oleh pelanggan, seperti peningkatan kualitas atau inovasi produk, agar mereka merasa harga yang lebih tinggi masih sebanding dengan manfaat yang didapat.

6. Pengendalian Pengeluaran Non-Essensial

Untuk menjaga kestabilan keuangan perusahaan, pengendalian pengeluaran non-essensial adalah langkah yang krusial. Hal ini meliputi pengurangan biaya perjalanan bisnis, penghematan penggunaan fasilitas kantor, atau pemangkasan aktivitas promosi yang kurang efektif. Dengan mengalihkan fokus pada kegiatan yang benar-benar memberikan dampak positif terhadap pendapatan, perusahaan dapat mengurangi dampak finansial dari kenaikan PPN dan menjaga kesehatan cash flow.

7. Freeze Hiring atau Buka Rekrutmen Posisi Strategis

Salah satu keputusan penting yang harus dipertimbangkan oleh perusahaan adalah kebijakan terkait perekrutan karyawan. Mengingat dampak kenaikan PPN yang mungkin mempengaruhi stabilitas finansial perusahaan, ada dua pilihan yang bisa diambil:

  • Freeze Hiring: Menahan atau menunda proses rekrutmen bisa menjadi pilihan yang bijak jika perusahaan merasa bahwa daya beli konsumen menurun secara signifikan dan efisiensi operasional menjadi prioritas utama. Dengan mengurangi jumlah karyawan baru, perusahaan dapat mengontrol pengeluaran biaya tenaga kerja dan mengalokasikan sumber daya pada kebutuhan yang lebih mendesak.
  • Rekrut Posisi Strategis: Di sisi lain, perusahaan juga bisa mempertimbangkan untuk merekrut posisi-posisi strategis yang memiliki potensi untuk memberikan kontribusi besar terhadap profitabilitas perusahaan, seperti sales, marketing, atau ahli efisiensi operasional. Jika perusahaan dapat mengidentifikasi posisi yang memiliki ROI tinggi, pengeluaran untuk merekrut orang yang tepat dapat memberikan manfaat jangka panjang meskipun di tengah situasi ekonomi yang lebih sulit.

Menghadapi kenaikan PPN 12%, perusahaan harus melakukan langkah strategis seperti penyesuaian harga dan pengendalian biaya. Dengan bekerja sama perusahaan outsourcing seperti RecruitFirst Indonesia, Anda dapat memastikan perekrutan talenta yang tepat untuk mendukung pertumbuhan di tengah perubahan ini. Hubungi kami sekarang untuk layanan rekrutmen yang tepat sasaran.

Sherly
Author
Sherly

Sherly, our Executive Senior Consultant, specialises in the FMCG industry with over 8 years of experience. Her extensive expertise and industry insights make her an invaluable asset in connecting top talent with leading brands. Count on Sherly for all your hiring needs to drive your company's success.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *