Sebagai mahasiswa akhir atau fresh graduate yang ingin berkarir di industri teknologi, pasti membutuhkan panduan persiapan karir agar mendapatkan posisi yang diinginkan.
Tingginya tingkat persaingan di dunia kerja membuatmu harus benar-benar mempersiapkan diri agar bisa bersaing dan dilirik oleh rekruter. Yuk, simak penjelasan berikut ini mengenai panduan persiapan karir di industri teknologi!
Pandemi COVID-19 menciptakan momentum besar untuk mendorong transformasi digital di berbagai industri. Berbagai sektor bisnis dituntut untuk mempercepat adaptasi teknologi agar tetap bertahan.
Saat ini, di Indonesia sudah banyak bermunculan platform e-commerce dan teknologi keuangan (fintech). Hal tersebut terjadi seiring dengan perubahan perilaku konsumen yang beralih untuk belanja online dan melakukan pembayaran cashless.
Selain itu, pengetahuan mengenai investasi di kalangan anak muda di Indonesia juga ikut mempercepat pertumbuhan aplikasi investasi.
Pertumbuhan sektor teknologi di Indonesia membuka lapangan pekerjaan dan memberikan peluang besar bagi para pencari kerja yang memiliki minat pada bidang teknologi.
Namun, seiring meningkatnya permintaan terhadap tenaga kerja di industri teknologi, memiliki gelar di bidang terkait tidak menjamin kamu akan lolos .
Agar dapat bersaing dengan kandidat-kandidat lainnya, berikut ini panduan singkat persiapan karir di industri teknologi yang perlu kamu ketahui.
Kalau kamu baru mau masuk ke industri ini, sertifikasi bisa jadi langkah pertama untuk mempelajari pengetahuan dasar yang dibutuhkan serta mendapatkan kredensial. Cari tahu software, tools atau tren terbaru untuk memutuskan jenis sertifikasi yang kamu inginkan.
Pro Tip: Rekruter akan merasa merasa lebih percaya diri untuk mempertimbangkan kamu jika kamu memiliki basis pengetahuan yang kuat dan mau belajar hal baru.
Karena biaya sertifikasi bisa sangat besar, pastikan program yang kamu pilih sesuai dengan tujuan karirmu. Pertimbangkan program ‘Kartu Prakerja’ yang memberikan subsidi untuk berbagai kursus teknologi di berbagai mitra lembaga pelatihannya.
Pengalaman yang relevan akan selalu menjadi salah satu kriteria prioritas yang dilihat oleh rekruter.
Berikut beberapa cara untuk memperbanyak pengalamanmu di industri Teknologi:
Portofolio merupakan medium yang tepat untuk menunjukkan kemampuanmu, terutama jika kamu baru memulai karir di bidang ini. Pastikan portofoliomu mencakup hal-hal berikut agar menarik rekruter:
Format portofolio yang jelas dan mudah dimengerti akan lebih menyorot hasil karyamu. Hindari penggunaan warna mencolok atau jenis tulisan yang tidak jelas sehingga rekruter dapat langsung memahami isi portofoliomu.
Baca juga: Ini Dia 7 Cara Cepat Dapat Kerja untuk Fresh Graduate
Network yang luas di industri Teknologi bisa membantumu dalam mendapatkan pekerjaan impian. Melalui network, kamu bisa bertemu orang-orang yang merekomendasikanmu untuk sebuah lowongan.
Mulai bangun network-mu dengan menghubungi teman-teman kerja, alumni sekolah, atau para profesional di LinkedIn.
Koneksi ini mungkin tidak selalu menghasilkan tawaran pekerjaan, tapi kamu bisa mendapatkan pengetahuan dan saran-saran berharga dari para ahli industri.
Menurut Future of Jobs Report yang diterbitkan World Economic Forum, berikut ini adalah beberapa soft skills yang diperlukan di industri Teknologi:
2-5 bulan | Waktu yang dibutuhkan untuk membangun keterampilan baru di sektor Teknologi (misalnya Product Development, Data and AI, Cloud Computing, etc.)
Mencari pekerjaan bisa menjadi proses yang menantang dan memakan waktu. Bekerja dengan perekrut dapat membantu Anda dalam banyak hal, mulai dari menemukan peluang yang cocok untuk Anda, hingga menegosiasikan paket renumerasi.
Perekrut yang baik tidak hanya akan memudahkan pencarian pekerjaan Anda, tetapi juga mampu memberikan wawasan dan umpan balik selama proses wawancara, membantu Anda menunjukkan kualifikasi dan keterampilan Anda dengan cara terbaik.
Baca juga: 10 Keahlian dalam CV untuk Fresh Graduate agar Dilirik HRD!
Posisi | Pengalaman | Gaji (bulanan dalam IDR) |
Backend Developer | 2-4 tahun | 10,000,000 – 35,000,000 |
Frontend Developer | 2-4 tahun | 10,000,000 – 35,000,000 |
Backend Engineer | 4-5 tahun | 12,000,000 – 15,000,000 |
Senior Backend Engineer | 12 tahun | 28,000,000 |
Frontend Engineer | 4-5 tahun | 12,000,000 – 15,000,000 |
Senior Frontend Engineer | 12 tahun | 32,000,000 |
QA Engineer | 2-4 tahun | 6,000,000 – 16,000,000 |
Senior QA Engineer | 6 tahun | 24,000,000 |
Data Analyst | 4 tahun | 10,500,000 |
Senior Data Analyst | 8 tahun | 26,000,000 |
Data Engineer | > 3 tahun | 10,000,000 – 30,000,000 |
Data Scientist | 7 tahun | 20,000,000 |
UI/UX Designer | 2-5 tahun | 7,000,000 – 16,000,000 |
Engineering Manager | 3-5 tahun | 37,000,000 – 70,000,000 |
Site Reliability Engineer | 5 tahun | 14,000,000 |
Senior DevOps Engineer | 4 tahun | 20,000,000 |
IT Infrastructure | 10 tahun | 27,000,000 |
Klik di sini untuk mengunduh laporan ini.