Retensi karyawan adalah salah satu keharusan yang dilakukan oleh perusahaan untuk memengaruhi kinerja karyawan dan mempertahankan SDM yang dimilikinya. Hal ini karena di era persaingan bisnis yang semakin ketat, karyawan merupakan aset paling berharga bagi sebuah perusahaan. Kemampuan mereka untuk berinovasi, berkolaborasi, dan memberikan pelayanan merupakan kunci utama untuk mencapai kesuksesan.
Oleh karena itu, retensi karyawan menjadi fokus utama bagi banyak perusahaan. Hal ini mengingat bahwa retensi karyawan adalah upaya perusahaan untuk mempertahankan karyawan yang berharga dan mencegah mereka berpindah ke perusahaan lain.
Artikel ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang definisi retensi karyawan, faktor-faktor yang mempengaruhinya, dan cara meningkatkan retensi karyawan agar perusahaan dapat mencapai kesuksesan jangka panjang. Untuk itu, mari simak ulasan di bawah ini.
Retensi karyawan adalah kebijakan dari perusahaan untuk mempertahankan pegawainya yang kompeten dalam waktu tertentu. Retensi ini dilakukan untuk mengurangi tingginya tingkat turnover serta meningkatkan efektivitas dalam kinerja karyawan dengan perusahaan.
Perlu diketahui, mempertahankan SDM melalui retensi karyawan adalah keharusan bagi perusahaan karena lebih mudah daripada mencari yang baru. Selain itu, selalu mencari pegawai baru juga akan memakan waktu dan biaya dalam perekrutan sehingga tidak efektif bagi perusahaan.
Retensi karyawan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang cukup kompleks, meliputi lingkungan, hubungan antar pegawai, budaya kerja, dan lainnya. Adapun penjelasan mengenai faktor dari retensi karyawan adalah sebagai berikut.
Faktor pertama yang memengaruhi retensi karyawan adalah penghargaan selama bekerja. Penghargaan di sini bukan hanya dalam bentuk gaji, namun juga tunjangan, bonus, dan lain sebagainya.
Hal ini dikarenakan penghargaan karyawan merupakan bentuk pengakuan dan pencapaian yang diberikan oleh atasan. Oleh karena itu, perusahaan haruslah memberikan penghargaan terbaik atas kinerja karyawan dan menjadikan hal ini sebagai cara penting dalam mempertahankannya.
Kemungkinan bagi karyawan untuk mengembangkan diri dan memajukan karier di dalam perusahaan merupakan salah satu faktor penting yang berkontribusi terhadap loyalitas dan retensi karyawan. Oleh karena itu, untuk mempertahankan karyawan dan meningkatkan kinerjanya, perusahaan perlu memberikan berbagai program pengembangan karier, seperti pelatihan, perencanaan karier, dan workshop.
Upaya-upaya tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keahlian pekerja sehingga dapat meminimalkan pergantian karyawan dan meningkatkan retensi.
Baca juga: 10 Langkah Membangun Komunikasi yang Baik di Tempat Kerja
Salah satu hal yang memengaruhi retensi karyawan adalah tugas kerja. Perlu diketahui, pekerjaan yang memberikan tantangan untuk terus berkembang dan berkontribusi di perusahaan merupakan cara dalam mempertahankan karyawan.
Meski begitu, perusahaan tetap harus memperhatikan kemampuan dan keahlian karyawan dalam mengerjakan tugas yang diberikan. Dalam hal ini, kamu dapat melakukan peninjauan mengenai beban kerja bagi karyawan dengan posisinya.
Kuatnya hubungan antara perusahaan dan karyawan merupakan fondasi kokoh bagi retensi karyawan yang tinggi. Hal ini dikarenakan perlakuan, sikap, dan dukungan yang baik dari perusahaan menjadi pertimbangan utama bagi karyawan untuk terus bekerja bersama.
Tak hanya perusahaan, relasi antar karyawan pun menjadi faktor penting yang memengaruhi tingkat retensi. Oleh karena itu, pemimpin dan rekan perlu membangun hubungan positif di lingkungan kerja sehingga meningkatkan kebahagiaan dan mengurangi stres yang membuat karyawan betah di perusahaan.
Saat ini, karyawan cenderung lebih puas dan termotivasi jika perusahaan memiliki kebijakan kerja jarak jauh atau jam kerja yang fleksibel. Hal ini karena mereka dapat menyeimbangkan antara tuntutan pekerjaan dan kehidupan pribadi.
Selain itu, gaya kepemimpinan suportif dan komunikatif juga menjadi bagian penting dalam keseimbangan kehidupan kerja. Dalam hal ini, pemimpin perlu memahami kebutuhan karyawan serta memfasilitasi keseimbangan kerja dan hidup untuk menciptakan lingkungan yang positif.
Baca juga: 5 Strategi Pengembangan SDM yang Penting Dipahami
Pada dasarnya, selalu ada tantangan atau hambatan yang membuat program di dalam perusahaan berjalan kurang mulus, termasuk dalam hal mempertahankan karyawan. Biasanya, masalah yang sering ditemui dalam retensi karyawan berkaitan dengan ketidakpuasan mereka terhadap perusahaan. Beberapa hal yang umum terjadi dan memengaruhi retensi karyawan antara lain:
Cara Menghitung Tingkat Retensi Karyawan
Sudah jelas bahwa mempertahankan karyawan merupakan salah satu aspek penting bagi perusahaan. Untuk mengetahui apakah upaya retensi sudah berjalan dengan baik, perusahaan bisa menghitung tingkat retensinya. Secara sederhana, cara untuk mengukur tingkat retensi adalah dengan melihat berapa banyak karyawan yang tetap bertahan dalam periode waktu tertentu. Semakin tinggi persentasenya, semakin baik pula tingkat retensinya.
Rumus untuk menghitungnya adalah sebagai berikut:
Jumlah karyawan yang masih bertahan di akhir periode / Jumlah karyawan di awal periode x 100%
Retensi karyawan artinya upaya manajemen untuk mempertahankan pekerjanya agar tetap berada dalam organisasi guna mencapai tujuan perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan perlu mengetahui cara meningkatkan retensi bagi karyawannya. Adapun cara meningkatkan retensi karyawan adalah sebagai berikut:
Cara pertama yang dapat meningkatkan retensi karyawan adalah menawarkan gaji dan benefit kompetitif. Oleh karena itu, perusahaan perlu memastikan bahwa gaji yang ditawarkan kepada karyawan setara atau lebih baik dari standar industri. Dengan begitu, karyawan akan merasa dihargai sehingga berinisiatif untuk tetap bekerja di perusahaan.
Selain gaji, perusahaan juga dapat menawarkan benefit lain, seperti program pensiun dan peluang pengembangan SDM profesional. Gaji dan benefit lain ini dapat menarik minat karyawan dalam mempertahankan dirinya sebagai pekerja terbaik di perusahaan.
Cara berikutnya yang bisa kamu lakukan dalam meningkatkan retensi karyawan adalah memberikan peluang pengembangan dan pelatihan. Dalam hal ini, perusahaan bisa memberikan pelatihan karyawan berupa seminar, training, dan workshop sesuai dengan bidang pekerjaannya. Dengan begitu, karyawan akan semakin puas dan produktif dalam bekerja sehingga menguntungkan pihak perusahaan karena skill pekerjanya meningkat.
Membangun budaya kerja yang positif dan suportif merupakan salah satu strategi paling efektif untuk meningkatkan retensi karyawan. Hal ini dikarenakan budaya kerja yang positif dapat meningkatkan motivasi, engagement, dan kepuasan kerja karyawan sehingga mereka lebih cenderung untuk bertahan di perusahaan.
Cara lain dari meningkatkan retensi karyawan adalah membangun hubungan yang baik antar pekerja. Hal ini karena hubungan yang positif dan suportif di tempat kerja dapat meningkatkan kepuasan kerja, motivasi, dan loyalitas karyawan sehingga mereka cenderung untuk bertahan di perusahaan dalam jangka panjang.
Untuk menciptakan pekerja yang disiplin, perusahaan dapat memberikan peraturan tegas namun bukan berarti kaku ketika ingin meningkatkan retensi. Dalam hal ini, perusahaan bisa memberikan aturan, misalnya jika biasanya perusahaan lain perlu memakai kemeja dan dasi setiap bekerja, perusahaanmu mungkin dapat memberikan kelonggaran tertentu dalam menggunakan pakaian bebas tapi tetap sopan.
Itulah ulasan mengenai retensi karyawan. Perlu diingat, retensi karyawan adalah cara perusahaan untuk memaksimalkan SDM di perusahaannya dan juga mencegah terjadinya turnover. Oleh karena itu, HRD dapat mempraktikkan beberapa cara mengatasi retensi di atas untuk menciptakan lingkungan kerja yang menarik dan positif bagi karyawan.
Sementara itu, apabila kamu mengalami beberapa tantangan saat mempraktikkan retensi karyawan, jangan ragu untuk menggunakan jasa RecruitFirst. Hal ini dikarenakan RecruitFirst siap membantumu mengatasi berbagai tantangan dalam bisnis di era globalisasi. Jadi, yuk hubungi kami sekarang juga dan temukan solusi terbaik dari retensi karyawan di perusahaanmu!
Baca juga: 13 Ciri Lingkungan Kerja yang Baik dan Ideal bagi Karyawan