Perilaku organisasi mencerminkan bagaimana individu atau kelompok bertindak dalam suatu organisasi. Studi mengenai perilaku organisasi sering kali bertujuan untuk menyelesaikan berbagai masalah dalam manajemen, termasuk mengendalikan perilaku anggota serta memprediksi tindakan individu yang dapat memengaruhi pencapaian tujuan organisasi.
Artikel ini akan mengupas secara mendalam definisi, elemen utama, serta manfaat perilaku organisasi dalam mendukung perkembangan perusahaan. Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
Perilaku organisasi merujuk pada studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan struktur organisasi berinteraksi di dalam suatu lingkungan kerja. Hal ini melibatkan memahami dan menganalisis perilaku manusia di dalam konteks organisasi, dengan tujuan meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan kesejahteraan organisasi.
Perilaku organisasi melibatkan berbagai aspek, termasuk sikap, motivasi, kepuasan kerja, komunikasi, kepemimpinan, konflik, pengambilan keputusan, tim kerja, dan budaya organisasi. Tujuan utamanya adalah untuk memahami mengapa orang bertindak sebagaimana yang mereka lakukan di tempat kerja, dan bagaimana faktor-faktor ini mempengaruhi kinerja organisasi.
Umumnya terdapat empat elemen penting yang mampu memengaruhi perilaku organisasi. Empat elemen ini dapat berasal dari internal maupun eksternal organisasi. Berikut adalah penjelasannya:
Manusia adalah elemen yang paling mendasar dalam perilaku organisasi sebuah perusahaan. Ini mencakup semua individu yang bekerja di perusahaan tersebut, mulai dari karyawan hingga manajer dan pemimpin. Perilaku individu memiliki dampak signifikan terhadap budaya perusahaan, dinamika tim, dan kinerja organisasi secara keseluruhan. Perilaku individu dalam organisasi dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti sikap, motivasi, kepribadian, kompetensi, dan nilai-nilai pribadi. Karyawan yang memiliki motivasi tinggi, sikap positif, dan keterampilan yang relevan cenderung berkontribusi lebih baik dalam mencapai tujuan organisasi.
Baca Juga: Pahami Pengertian Budaya Kerja serta Manfaatnya bagi Perusahaan
Struktur organisasi merujuk pada tata letak formal yang membagi kerja dan wewenang di dalam perusahaan. Struktur organisasi yang efektif memberikan panduan tentang bagaimana tugas dan tanggung jawab dibagi, bagaimana komunikasi dan koordinasi dilakukan, serta bagaimana alur keputusan diambil. Terdapat berbagai jenis struktur organisasi, seperti struktur fungsional, divisi, matriks, dan tim. Setiap struktur memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Struktur yang baik harus dapat menciptakan keseimbangan antara fleksibilitas dan koordinasi, serta mendorong kolaborasi dan pertanggungjawaban yang efektif.
Baca Juga: Struktur Organisasi Perusahaan: Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya
Teknologi merujuk pada alat, perangkat, dan proses yang digunakan dalam perusahaan untuk menghasilkan produk atau layanan. Perkembangan teknologi memiliki dampak besar pada perilaku organisasi. Penggunaan teknologi yang tepat dapat meningkatkan efisiensi, mempercepat komunikasi, dan memungkinkan kolaborasi yang lebih baik antara anggota tim. Namun, teknologi juga dapat mempengaruhi pola kerja, struktur pekerjaan, dan interaksi sosial di antara karyawan. Perubahan teknologi yang signifikan dapat memerlukan adaptasi dan pembelajaran baru bagi karyawan, yang dapat memengaruhi perilaku mereka dalam bekerja.
Baca Juga: Panduan Lengkap Apa itu HRIS dan Manfaatnya bagi Perusahaan
Sistem sosial dalam konteks organisasi merujuk pada interaksi dan hubungan antara anggota organisasi. Ini mencakup norma, nilai-nilai, budaya, kebijakan, dan praktik-praktik yang ada di dalam perusahaan. Sistem sosial yang sehat dan positif dapat mempengaruhi perilaku individu dan kelompok dalam organisasi. Budaya perusahaan, misalnya, dapat memengaruhi sejauh mana karyawan berinisiatif, berani mengambil risiko, atau bekerja secara kolaboratif. Kebijakan dan praktik organisasi juga dapat mempengaruhi motivasi dan kepuasan kerja karyawan.
Terdapat beberapa manfaat yang bisa perusahaan dapatkan ketika mempelajari perilaku organisasi, antara lain sebagai berikut:
Pemilik perusahaan maupun HRD perlu mengetahui dan memahami perilaku organisasi karena hal ini berkaitan erat dengan manajemen talenta dan kinerja perusahaan itu sendiri secara keseluruhan. Manajemen talenta yang melibatkan pengawasan, pengembangan, dan pemberian umpan balik, harus dilengkapi dengan pemahaman yang baik terhadap perilaku organisasi. Hal ini dapat membantu pemilik perusahaan atau HRD untuk memotivasi karyawan, mengelola konflik, dan membangun lingkungan kerja yang sehat.
Namun, manajemen perilaku dalam organisasi tersebut tidaklah semudah yang kita bayangkan, serta memerlukan waktu dan tenaga yang tidak sedikit. Oleh karena itu, kamu bisa mulai menerapkan solusi terbaik untuk kebutuhan perekrutan talent perusahaan dengan menggunakan jasa rekrutmen talent dari RecruitFirst. Beragam fitur perencanaan dan pengelolaan proses rekrutmen dari RecruitFirst dapat membantu meningkatkan efisiensi kinerja perusahaanmu, sehingga keberlangsungan bisnis dapat berjalan dengan baik.
Fitur-fitur RecruitFirst juga mencakup pelacakan absensi, pengelolaan dan penyimpanan data talent, serta pembuatan tanda tangan digital resmi dan dilindungi hukum yang dapat kamu gunakan untuk seluruh kebutuhan administrasi bisnis. Tunggu apa lagi? Hubungi kami segera dan tingkatkan kualitas bisnismu bersama RecruitFirst!
Faktor yang mempengaruhi perilaku organisasi dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam organisasi, antara lain:
Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar organisasi, antara lain:
Perilaku organisasi mencakup berbagai aspek, antara lain:
Ada beberapa cara untuk mengembangkan perilaku organisasi, antara lain: