Melakukan evaluasi kinerja talenta merupakan bagian penting dari tanggung jawabmu. Evaluasi berkala diperlukan untuk memahami perkembangan kerja setiap talenta. Namun, sudahkah kamu memilih metode evaluasi kinerja yang tepat untuk menilai performa mereka?
Beragam metode evaluasi kinerja tersedia untuk menilai talenta. Salah satunya adalah penilaian tradisional yang dilakukan secara tatap muka dan telah lama digunakan di bidang Human Resources. Alternatif lainnya adalah metode 360 derajat, di mana feedback dikumpulkan dari berbagai pihak yang pernah berkolaborasi dengan talenta. Selain itu, masih ada banyak metode lain yang dapat disesuaikan dengan kebutuhanmu.
Yuk, kenali ragam metode evaluasi kinerja talenta lewat bacaan menarik di bawah ini.
Sebelum membahas berbagai metode penilaian kinerja karyawan, ada baiknya kamu memahami apa itu evaluasi kinerja. Evaluasi kinerja adalah proses sistematis yang dilakukan oleh perusahaan untuk menilai sejauh mana talenta dalam mencapai tujuan dan standar yang telah ditetapkan. Evaluasi ini diperlukan untuk memahami prestasi dan kemajuan talenta serta mengidentifikasi area atau kelemahan yang perlu ditingkatkan.
Baca Juga: Indikator Produktivitas Kerja dan Cara Mengukurnya
Kenapa evaluasi kinerja talenta itu penting? Evaluasi kinerja bertujuan untuk mengecek keberhasilan talenta dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Penilaian ini penting banget karena bakal menjadi dasar buat ngambil keputusan seputar kenaikan gaji, promosi, atau bahkan pemecatan talenta.
Cara pelaksanaan evaluasi kinerja ini bisa beda-beda di setiap perusahaan sesuai dengan aturan dan kebijakan mereka. Biasanya, manajer atau tim Human Resources yang melakukan penilaian ini. Mereka akan memberikan penilaian tentang kinerja talenta, sikap, loyalitas, kejujuran, kepemimpinan, teamwork, dedikasi, dan segala macam partisipasi talenta di perusahaan.
Ada tujuh pilihan metode evaluasi kinerja talenta yang bisa diterapkan dalam perusahaanmu. Apa saja? Cek daftarnya di bawah ini!
Nah, metode ini sering dipake secara tradisional, di mana atasan langsung memberikan evaluasi kinerja talenta berdasarkan pengamatan langsung. Misalnya, mereka diskusi tatap muka tentang hasil kinerja, tugas yang udah dikerjain, dan target pekerjaan yang sudah dicapai. Talenta yang mendapatkan penilaian baik biasanya dapat reward kayak bonus atau kenaikan gaji. Metode ini simpel dan mudah dilakukan, tapi cenderung subjektif karena hanya berasal dari satu pihak, yaitu atasan.
Metode MBO melibatkan penetapan tujuan kinerja yang spesifik dan terukur untuk setiap talenta. Talenta dan atasan bekerja sama dalam menetapkan tujuan tersebut, sehingga talenta memiliki pemahaman yang jelas tentang ekspektasi yang diharapkan dari mereka. Evaluasi kinerja dilakukan berdasarkan sejauh mana tujuan tersebut tercapai.
Metode ini punya tiga tahapan yang harus dilewati, yakni planning, monitoring, dan reviewing. Pertama, di tahap planning, kamu dan talenta bakal bikin rencana bareng tentang goal atau tujuan yang ingin dicapai perusahaan. Misalnya, goal apa yang harus diraih tahun ini. Nah, rencana ini bakal dibagi menjadi tugas atau objectives yang harus dilakukan oleh talenta buat mencapai goal itu.
Kemudian, ada tahap monitoring. Di sini, kamu bakal pantau perkembangan kinerja talenta secara berkala, misalnya setiap 3 atau 6 bulan sekali. Tujuannya adalah biar kamu bisa melihat apakah mereka sudah mengejar goals dengan baik sesuai yang sudah ditetapkan.
Terakhir, tahap reviewing. Di tahap ini, kamu dan talenta bakal melihat kembali kinerja yang sudah dilakukan selama ini. Dari situ, kamu bisa kasih masukan tentang apa aja yang bisa dikembangkan sama talenta agar lebih baik lagi ke depannya.
Metode ini fokus memeriksa standar perilaku talenta saat mereka mengerjakan tugas atau melayani konsumen. Nah, penilaian dilakukan dengan sistem rating angka yang bisa diisi sama konsumen atau klien. Jadi, hasil penilaian kinerja talenta bisa lebih objektif dan realistis karena berasal dari orang yang menikmati hasil kerja talenta tersebut.
Human Resource (Cost) Accounting Method digunakan untuk membandingkan biaya tenaga kerja yang dikeluarkan oleh perusahaan dengan seberapa besar kontribusi yang sudah talenta berikan. Artinya, metode ini bisa membantu kamu dalam mengevaluasi kalau biaya yang dikeluarkan sudah sesuai dengan kinerja talenta selama ini.
360-Degree Feedback merupakan penilaian talenta yang berasal dari berbagai sudut pandang, seperti rekan kerja, supervisor, manajer, atau talenta lainnya yang pernah kerja sama dengan talenta yang dinilai. Penilaiannya bersifat komprehensif sehingga tidak berasal dari satu sudut pandang saja.
Baca Juga: Menggunakan Penilaian 360 Derajat untuk Evaluasi Kinerja
Metode ini berfokus pada potensi psikologis talenta serta melihat hal apa punyang bisa dikembangin dalam diri mereka. Untuk metode ini, kamu perlu melakukan analisis yang mendalam mengenai keterampilan interpersonal, karakter kepribadian, dan kemampuan kognitif atau intelektual talenta. Kamu bisa mengadakan penilaian ini dengan tes, wawancara, atau diskusi tatap muka untuk mendapatkan informasi yang lebih dalam.
Terakhir, ada metode Assessment Center. Metode ini memungkinkan orang lain buat mengamati dan menilai talenta serta pengaruhnya terhadap kinerja mereka. Penilaian dilakukan lewat simulasi sosial, pengambilan keputusan, diskusi informal, atau role-playing. Metode ini bisa memakan waktu dan biaya, tapi bisa bantu manajer buat menilai kinerja individu dan merencanakan evaluasi ke depannya.
Apa pun metode evaluasi kinerja yang dipilih, kamu perlu melaksanakannya dengan efektif. Mengapa? Ada empat manfaat yang bisa kamu dapatkan dari penilaian kinerja talenta, yaitu:
Perusahaan bisa menentukan pemberian kompensasi yang adil kepada talenta kalau penilaiannya dilakukan dengan efektif. Melalui evaluasi yang akurat, kamu bisa mengenali kontribusi talenta sehingga menetapkan besaran insentif yang pantas mereka terima.
Baca Juga: Mengenal 6 Jenis-jenis Kompensasi untuk Memotivasi Karyawan
Evaluasi kinerja membantu perusahaan dalam mengetahui jika talenta memiliki potensi untuk naik jabatan atau mengambil tanggung jawab yang lebih besar. Kamu perlu mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan talenta agar bisa menempatkan mereka di posisi yang sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
Melalui evaluasi kinerja yang baik, perusahaan bisa memberikan feedback yang konstruktif kepada talenta. Komunikasi yang efektif pun terjalin sehingga bisa meningkatkan hubungan antara manajemen dan talenta. Ketika talenta merasa didengar dan dihargai, mereka cenderung lebih terlibat dalam pekerjaannya.
Terakhir, evaluasi kinerja juga membantu perusahaan dalam membuat keputusan penting terkait dengan status talenta. Kalau talenta tidak mencapai standar yang ditetapkan atau tidak memenuhi harapan, perusahaan harus mempertimbangkan keputusan untuk mem-PHK mereka tersebut.
Baca Juga: Apa itu Exit Interview dan Cara HR Bisa Melakukannya dengan Efektif
Itulah dia penjelasan tentang metode evaluasi kinerja yang perusahaan dapat terapkan. Metode evaluasi kinerja dapat membantu perusahaan untuk mengukur produktivitas perusahaan dengan detil dan mengambil berbagai kebijakan, khususnya dalam hal talent management. Dengan informasi kinerja yang akurat, perusahaan dapat menentukan apakah mereka membutuhkan talenta baru atau tidak untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
Untuk memenuhi kebutuhan talenta di perusahaan, gunakan jasa outsourcing dari RecruitFirst. Sebagai perusahaan alihdaya yang penuh pengalaman, RecruitFirst dapat membantu kamu menemukan talenta yang tepat sesuai kebutuhan perusahaan. Hubungi kami segera untuk mendapatkan layanan talent acquisition yang komprehensif!
Berikut adalah beberapa tantangan dalam melakukan evaluasi kinerja karyawan:
Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, perusahaan dapat menerapkan beberapa strategi, antara lain:
erikut adalah langkah-langkah untuk melakukan penilaian kinerja karyawan dengan efektif: