Logo Recruit First White

Jenis-Jenis Upah dan Komponennya yang Berlaku di Indonesia

RecruitFirst
Learning from Recruiter
Publish Date: 30 Jun 2024
Last Edited: 01 Nov 2024
Jenis-Jenis Upah dan Komponennya yang Berlaku di Indonesia

Di Indonesia, terdapat jenis-jenis upah yang biasanya diterapkan di perusahaan besar maupun kecil. Jenis-jenis upah tersebut memiliki sistem pembayaran yang berbeda-beda sehingga perhitungan gaji karyawan berdasarkan jenis-jenis upah tersebut juga berbeda pula.

Sistem Upah yang Berlaku di Indonesia

Terdapat beberapa jenis sistem pengupahan yang umum diterapkan di Indonesia. Secara garis besar, ada tiga jenis sistem yang sering digunakan, yaitu:

  1. Sistem Upah Satuan Waktu
    Sistem ini menghitung upah berdasarkan waktu kerja, misalnya per jam, per hari, atau per bulan.
  2. Sistem Upah Satuan Hasil
    Dalam sistem ini, upah dihitung berdasarkan jumlah pekerjaan atau hasil yang telah diselesaikan oleh pekerja.
  3. Sistem Upah Borongan
    Sistem ini memberikan upah berdasarkan kesepakatan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dalam jumlah atau waktu tertentu.

Namun demikian, tak menutup kemungkinan ada beberapa perusahaan yang menerapkan sistem upah yang lainnya. Untuk kamu yang masih belum tahu tentang jenis-jenis upah dan contohnya, simak artikel ini sampai akhir.

Pengertian Upah dan Sistem Upah

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021, gaji adalah hak yang diperoleh oleh pekerja atau buruh dalam bentuk uang sebagai bentuk penghargaan dari perusahaan atau pemberi kerja.

Gaji ini diberikan kepada pekerja sesuai dengan kesepakatan yang sudah dibuat, baik melalui perjanjian kerja, kesepakatan bersama, atau aturan hukum yang berlaku. Selain itu, gaji ini juga mencakup tunjangan yang diberikan kepada pekerja dan keluarganya.

Sementara itu, sistem penggajian adalah mekanisme yang mengatur bagaimana perusahaan memberikan gaji kepada karyawannya. Sistem ini biasanya mencakup berbagai kebijakan dan strategi terkait penentuan jumlah gaji, kapan waktu pembayaran dilakukan, serta bagaimana proses pembayarannya dilakukan.

Jenis-Jenis Upah

Seperti yang sudah sempat dibicarakan sebelumnya, ada tiga cara umum yang biasa dipakai oleh banyak perusahaan di Indonesia untuk membagi upah kepada para pekerjanya. Cara-cara tersebut antara lain adalah berdasarkan satuan waktu, satuan hasil, dan sistem borongan.

Selain ketiga metode ini, sebenarnya masih ada beberapa jenis upah lainnya yang juga bisa diterapkan oleh perusahaan. Berikut ini adalah beberapa contoh jenis-jenis upah yang dimaksud. Dalam respons ini, saya telah mengganti beberapa kata dan frasa agar terdengar lebih santai dan percakapan, sesuai dengan gaya yang Anda inginkan.

1. Sistem Upah Satuan Waktu

Sistem upah satuan waktu merupakan sistem pembagian upah berdasarkan waktu kerja. Pada umumnya, sistem upah satuan waktu di Indonesia didasarkan pada upah per hari atau upah per bulan. Perlu diketahui, pembagian upah berdasarkan satuan waktu tersebut sudah diatur dalam sebuah peraturan yakni PP Nomor 36 Tahun 2021.

Untuk pembagian upah atau gaji per hari, perhitungannya berbeda antara perusahaan yang menggunakan sistem 6 hari kerja dan 5 hari kerja. Untuk 6 hari kerja, pembagian upah per harinya adalah upah per bulan dibagi 25. Sedangkan untuk 5 hari kerja, pembagian upah per harinya adalah upah per bulan dibagi 21.

Lalu, untuk pembagian upah per bulan, maka jumlahnya tidak boleh dibawah UMK atau UMP di lokasi perusahaan tersebut. Sebagai contoh, sebuah perusahaan dengan sistem 6 hari kerja berlokasi di suatu daerah dengan UMK sebesar Rp3.000.000. 

Maka, upah per bulannya adalah tidak boleh kurang dari Rp3.000.000. Sedangkan untuk upah hariannya adalah sebesar Rp3.000.000 dibagi 25, yakni Rp120.000.

2. Sistem Upah Borongan

Berbeda dengan sistem upah satuan waktu, upah borongan didasarkan pada volume pekerjaan yang sudah disepakati. Jadi, sebelum pekerjaan dimulai, pemberi kerja dan pekerja akan membuat perjanjian mengenai upah borongan tersebut. Upah akan dibayarkan secara keseluruhan berdasarkan pekerjaan apa saja yang harus dilakukan. 

Pada umumnya, sistem upah borongan digunakan dalam berbagai macam pekerjaan konstruksi. Sebagai contoh, Seorang pekerja konstruksi mendapat pekerjaan untuk memasang keramik di 10 unit perumahan dengan biaya pasang per meter Rp30.000. Maka jumlah upah yang akan didapat pekerja tersebut adalah total luas area yang ia kerjakan dikalikan Rp30.000.

Baca juga: Ini Cara Menghitung THR Karyawan Harian, Anti Bingung 

3. Sistem Upah Satuan Hasil

Sistem upah satuan hasil didasarkan dari hasil atau produksi yang telah diberikan oleh para pekerja. Jadi, semakin produktif pekerja tersebut, maka semakin banyak pula upah yang ia terima. Pada umumnya, sistem upah satuan hasil digunakan di industri makanan. Namun, ada juga industri kreatif yang menerapkan sistem ini, seperti jasa penulisan artikel.

Sebagai contoh, seorang penulis artikel bekerja di sebuah agensi kepenulisan, ia diberi upah dengan besaran Rp25.000 per artikel yang ia tulis. Jika penulis tersebut mampu menulis 50 artikel dalam sebulan, maka ia akan mendapat upah sebesar Rp1.250.000 pada bulan tersebut.

4. Sistem Upah Berkala

Sistem yang satu ini akan menyesuaikan dengan kondisi dari perusahaan. Jadi, ketika perusahaan mengalami kemajuan, maka upah yang diberikan kepada pekerja akan naik dan begitu pula sebaliknya. 

Ketika perusahaan mengalami penurunan maka upah yang diberikan juga akan menurun. Pada umumnya, sistem upah ini sering digunakan bisnis-bisnis kecil yang baru saja mulai.

Sebagai contoh, sebuah warung nasi bakar baru saja buka di daerah pinggiran kota. Pada bulan pertama, warung tersebut hanya mampu memberi upah pekerjanya sebesar Rp1.000.000. Namun, pada bulan berikutnya, warung tersebut mampu memberikan upah sebesar Rp2.500.000 karena mengalami kenaikan omset.

5. Sistem Upah Bonus

Sistem upah bonus merupakan sistem pemberian upah yang hanya diterapkan pada saat tertentu saja, semisal ketika ada pekerja yang melampaui target atau ketika ada pekerja yang memiliki performa terbaik dalam setahun. 

Perlu diketahui, jumlah upah bonus setiap karyawan tidak sama dan bahkan ada yang tidak menerima upah bonus sama sekali karena pemberian upah bonus didasarkan pada kinerja karyawan.

Sebagai contoh, pada penilaian performa akhir tahun, seorang pekerja mendapat predikat sebagai karyawan terbaik yang selalu melampaui target penjualan dari perusahaan tersebut. Maka dari itu, perusahaan memberikannya upah bonus senilai Rp2.000.000 kepadanya.

Manfaat dari Penentuan Sistem Pengupahan

Penetapan sistem pengupahan memiliki beberapa keuntungan bagi berbagai pihak, baik itu pekerja, pengusaha, maupun perekonomian secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa manfaat utamanya:

  • Memberikan kejelasan dan rasa keadilan dalam hal pengupahan
    Dengan adanya sistem yang jelas, baik pekerja maupun perusahaan memiliki pemahaman yang sama tentang bagaimana upah dihitung dan diberikan.
  • Meningkatkan kesejahteraan pekerja
    Sistem pengupahan yang tepat dapat membantu meningkatkan taraf hidup pekerja dan memberikan mereka motivasi untuk bekerja lebih baik.
  • Memastikan kepatuhan terhadap aturan yang berlaku
    Melalui penerapan sistem pengupahan yang sesuai dengan peraturan, perusahaan dapat memastikan bahwa mereka mengikuti standar hukum yang ada.

Baca juga: Aturan THR Karyawan Resign yang Wajib Dipatuhi Perusahaan

Itulah beberapa informasi mengenai jenis-jenis upah yang perlu Anda ketahui. Upah merupakan suatu kewajiban bagi para pemberi kerja dan apabila melanggarnya maka akan dikenakan sanksi oleh pemerintah. Jika perusahaan kamu sedang membutuhkan tenaga kerja yang sesuai dengan tujuan perusahaan, RecruitFirst bisa membantu. 

RecruitFirst adalah perusahaan headhunter dan alih daya (outsourcing) di Indonesia yang telah berpengalaman dalam membantu perusahaan mencari talenta terbaik melalui proses rekrutmen yang efektif.

Layanan Outsourcing dari RecruitFirst memungkinkan kamu untuk mendapatkan kandidat terbaik yang sesuai dengan spesifikasi khusus perusahaan. Dengan layanan ini, kamu tak perlu repot menyortir ratusan CV dan mengadakan interview yang panjang karena tim kami dapat melakukannya untukmu. 

So, tunggu apalagi? Yuk, segera hubungi kami untuk mendapatkan kandidat terbaik sekarang!

Baca juga: Apa itu UMK? Apa Perbedaannya dengan UMR?

Debby Lim
Author
Debby Lim

As the business leader of RecruitFirst Indonesia, Debby brings over 13 years of industry experience to the team. With a wealth of knowledge across various industries, Debby excels at handling diverse roles and delivering exceptional results.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *