Apa itu End to End Recruitment dan Panduan Bagi Perusahaan untuk Melakukannya

RecruitFirst
Learning from Recruiter
26 Sep 2023
Apa itu End to End Recruitment dan Panduan Bagi Perusahaan untuk Melakukannya

Rekrutmen bukanlah sekadar kegiatan yang dilakukan untuk mengisi posisi atau jabatan yang sedang lowong. Rekrutmen perlu dianggap sebagai strategi menemukan talenta dengan keunggulan kompetitif supaya perusahaan tetap bergerak maju. Maka dari itu, kamu perlu menerapkan model rekrutmen yang tepat. End-to-end recruitment merupakan model rekrutmen yang banyak direkomendasikan oleh perusahaan yang berkecimpung di bidang rekrutmen, alih daya, atau Sumber Daya Manusia (SDM).

Apa yang dimaksud dengan end-to-end recruitment itu? Apa saja kelebihan dari model rekrutmen ini yang membuatnya marak diterapkan di perusahaan? Untuk mengetahui jawabannya, mari kita lihat penjelasan lengkapnya di artikel ini!

Memahami Pengertian End-to-End Recruitment

End-to-end recruitment adalah model perekrutan yang dilakukan secara komprehensif mulai dari tahap perencanaan hingga proses onboarding. Istilah ini disebut juga dengan full-life cycle atau siklus rekrutmen. Sebagai perekrut, kamu wajib terlibat dalam seluruh prosesnya tanpa melewatkan satu tahapan apa pun.

Apa saja tahapan yang dilakukan dalam end-to-end recruitment? Tahapan tersebut mencakup perencanaan, pencarian, screening, selection, offering, hingga onboarding. Seorang perekrut yang andal harus mampu menaklukkan setiap tahapan dalam siklusnya, mulai dari memasang lowongan kerja hingga tahap offering dan onboarding.

Karena banyaknya proses yang harus dilalui dalam end-to-end recruitment, tidak jarang perusahaan memercayakan tugas ini kepada penyedia jasa alih daya seperti RecruitFirst. Penyedia jasa alih daya memiliki layanan Recruitment Process Outsourcing (RPO) yang siap membantu perusahaan dalam end-to-end recruitment, mulai dari analisis dan perencanaan tenaga kerja hingga tahap onboarding.

Pertanyaannya, mengapa end-to-end menjadi pilihan model rekrutmen yang banyak direkomendasikan? Alasannya, end-to-end recruitment menciptakan akuntabilitas karena ada satu orang atau tim yang bertanggung jawab dalam seluruh proses rekrutmen. Dan yang paling penting, end-to-end recruitment memberikan pengalaman terbaik bagi kandidat sejak awal mereka melamar di pekerjaan karena kamu fokus pada setiap prosesnya.

Tahapan dalam End-to-End Recruitment

Sekilas dijelaskan bahwa tahapan dalam end-to-end recruitment terdiri dari enam langkah, mulai dari persiapan hingga onboarding. Pertanyaannya, apa saja yang dilakukan dalam proses tersebut? Mari kita telusuri setiap prosesnya berikut ini!

1. Persiapan dan Perencanaan

Tahap pertama dalam end-to-end recruitment bukanlah mengiklankan lowongan kerja, tetapi perencanaan proses rekrutmen. Dalam tahap ini, kamu diharuskan membuat gambaran seperti apa kandidat yang diincar serta pekerjaan apa yang mereka lakukan ketika sudah menjadi bagian dari perusahaan.

Gambaran kandidat ini bisa mencakup spesifikasi seperti skill, pengalaman, sifat, dan karakteristik lainnya untuk mengisi posisi yang lowong di perusahaanmu. Gambaran kandidat menjadi petunjuk dalam mencari talenta yang pas untuk perusahaanmu. 

Setelah menentukan gambaran kandidat, kamu perlu menuliskan deskripsi kerja alias job description yang akan mereka lakukan. Job description tidak hanya berupa deretan persyaratan yang harus dipenuhi pelamar, tapi juga menjelaskan perusahaan kamu, budaya dan nilai, serta hal menarik lainnya yang bisa diangkat di dalamnya. Kamu juga bisa menambahkan kompensasi dan benefits yang bakal diberikan supaya talenta lebih tertarik untuk bergabung.

2. Pencarian Kandidat

Ada dua cara yang bisa dilakukan untuk mencari kandidat hebat untuk perusahaan, yaitu pencarian internal dan eksternal. Kamu bisa memilih salah satu atau menggabungkan dua metode tersebut.

Kalau menggunakan metode internal atau mencari dari dalam perusahaan, kamu bisa mendapatkan kandidat langsung dari karyawan yang sudah menjadi bagian dari keluarga perusahaan. Metode ini bisa dilakukan lewat referensi dari karyawan sehingga mereka meneruskannya kepada teman, keluarga, atau mantan koleganya.

Sedangkan metode eksternal atau mencari kandidat dari luar biasanya dilakukan dengan menyebarkan lowongan kerja. Media sosial juga menjadi sarana yang potensial untuk menemukan kandidat. Kamu bisa mempromosikan lowongan kerja di media sosial dan membantu karyawan dan pihak lainnya untuk mempromosikannya.

3. Penyaringan atau Screening

Setelah menyebarkan lowongan kerja, biasanya kamu sudah mendapatkan banyak pelamar yang tertarik dengan perusahaanmu. Namun, kamu tidak harus meloloskan semua pelamar ke tahap berikutnya. Untuk merampingkan proses lamaran, kamu perlu melakukan screening untuk menemukan kandidat dengan karakter dan kualitas yang sesuai dengan gambaran talenta idealmu.

Proses screening mencakup pemeriksaan CV, surat lamaran, dan juga dokumen tambahan seperti portofolio, ijazah, bahkan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK). Untuk mempermudah prosesnya, kadang digunakan alat seperti Applicant Tracking System (ATS).

4. Pemilihan atau Selecting

Tahap ini menentukan kandidat yang potensial dan cocok untuk bergabung di perusahaanmu. Proses ini mencakup wawancara one-by-one bersama HRD atau user, psikotes, tes kompetensi, atau Focus Group Discussion (FGD).

Saat memilih kandidat yang benar-benar pas, kamu juga perlu tahu strateginya. Tanyakanlah pertanyaan yang santai dan mengajak kandidat lebih banyak berbicara soal diri mereka. Dari sini, kamu bisa mempelajari kepribadian, motivasi, pengalaman dan keahlian mereka. Hindari pertanyaan yang mengintimidasi atau justru menjadi bumerang yang membuat citra perusahaan menjadi turun di mata kandidat.

5. Penentuan Keputusan dan Penawaran Kerja

Setelah mendapatkan kandidat yang pas dari tahap sebelumnya, saatnya mengajak mereka bergabung dalam perusahaan. Kamu bisa menghubungi kandidat melalui telepon atau mengirimkan email yang mencantumkan tugas, jadwal kerja, tanggal mulai bekerja, kompensasi, tunjangan, dan informasi penting lainnya yang dituliskan dalam surat perjanjian kerja.

Terkadang, ada juga kandidat yang masih ragu atau menolak tawaran awal. Nah, kamu harus siap melakukan negosiasi dengan kandidat tersebut untuk mencari dan menetapkan solusi yang menguntungkan kedua belah pihak.

6. Pengenalan Kandidat (Onboarding)

Proses end-to-end recruitment tidak berhenti pada saat offering saja. Kamu masih harus melakukan onboarding pada talenta sudah diterima. Perusahaan harus menjadi tuan rumah yang ramah dan memperkenalkan talenta kepada keluarga barunya. Talenta juga perlu memahami alur kerja dan nilai yang dianut perusahaan agar mereka bisa lebih nyaman dalam bekerja.

Setelah semuanya selesai, talenta bisa langsung mulai bekerja dan menjalankan perannya. Kalau ada urusan lanjutan soal talenta tersebut seperti training, ada tim HR lainnya yang akan turun tangan dan menyelesaikan masalah tersebut.

Waktu yang Tepat untuk Mengadakan Rekrutmen

Karena prosesnya yang holistik, maka end-to-end recruitment perlu dilakukan pada momen yang tepat. Ada tiga momen yang meningkatkan peluang keberhasilan end-to-end recruitment, yaitu:

1. Pada Akhir Tahun

Mendekati akhir tahun, biasanya perusahaan lagi sibuk mencari karyawan baru. Mereka sedang merencanakan strategi untuk diterapkan pada tahun kerja berikutnya sehingga dibutuhkan manpower yang lebih banyak dan berkualitas. Tahun baru juga menjadi momen perubahan besar, seperti ekspansi bisnis, sehingga dibutuhkan lebih banyak pekerja baru.

2. Pada Awal Tahun

Awal tahun juga menjadi momen yang potensial untuk mengadakan rekrutmen. Banyak karyawan yang memutuskan untuk resign dan mengadu nasib di tempat lain. Tidak heran kalau persaingan di pasar kerja makin memuncak pada awal tahun.

3. Menjelang Hari Raya

Fenomena resign menjelang hari raya banyak terjadi di Indonesia, terutama ketika menjelang Lebaran. Biasanya, karyawan yang sudah punya rencana resign menunggu Tunjangan Hari Raya (THR) atau bonus tahunan cair dulu sebelum meninggalkan tempat kerjanya.

Dari penjelasan di atas, kamu pasti setuju kalau end-to-end recruitment adalah model rekrutmen yang ideal untuk perusahaanmu, bukan? Agar prosesnya berjalan efektif, kamu bisa menggunakan layanan Outsourcing dari RecruitFirst dalam melaksanakan end-to-end recruitment. Sebagai perusahaan alih daya yang sudah hadir lebih dari 30 tahun, kami menjalankan proses end-to-end recruitment secara holistik dan sesuai dengan kebutuhan perusahaanmu. Hubungi kami dan mulailah berkonsultasi mengenai kebutuhan tenaga kerja di perusahaan kamu sekarang juga!

Debby Lim

Author

Debby Lim

As the business leader of RecruitFirst Indonesia, Debby brings over 13 years of industry experience to the team. With a wealth of knowledge across various industries, Debby excels at handling diverse roles and delivering exceptional results.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *