Tahukah kamu bahwa deskripsi pekerjaan yang tidak jelas atau kurang informatif ternyata bisa membuat pelamar mempertanyakan keseriusan dan kredibilitas perusahaan penyedia lowongan?
Inilah mengapa sangat penting bagi sebuah perusahaan untuk memahami cara mengisi deskripsi pekerjaan yang profesional, terutama jika mereka mengincar kandidat kompeten dan berpengalaman
Calon kandidat yang berpengalaman cenderung selektif dalam melamar pekerjaan, terutama jika lowongan pekerjaan tersebut tidak memberikan informasi lengkap terkait job description. Nah, untuk mengetahui cara mengisi deskripsi pekerjaan yang efektif menarik calon kandidat terbaik, mari simak artikel ini hingga akhir!
Berikut panduan lengkap mengenai cara menulis deskripsi pekerjaan yang informatif dan profesional.
Tetapkan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh semua calon kandidat, termasuk:
Baca juga: 11 Fasilitas Perusahaan untuk Menarik Talenta Terbaik
Cara mengisi deskripsi pekerjaan selanjutnya adalah menentukan perusahaan target yang dibagi menjadi tiga kategori:
Tier 1 merujuk kepada perusahaan-perusahaan yang paling dekat atau menyerupai perusahaan kamu. Kandidat dari perusahaan-perusahaan ini biasanya mengetahui seluk beluk bisnis sehingga bisa langsung membaur dengan pekerjaan yang baru ketika dipekerjakan. Oleh karena itu, mereka akan mampu beradaptasi dengan cepat dan memberikan kontribusi besar dalam waktu yang relatif singkat.
Tier 2 merujuk kepada perusahaan yang masih sejenis dengan perusahaan tier 1, tetapi sedikit berbeda, misalnya skala lebih kecil atau memasarkan produk yang berbeda namun menargetkan klien yang sama.
Kandidat dari perusahaan tier 2 juga tergolong terampil, berpengalaman, dan adaptif. Meski berasal dari perusahaan yang tidak sejenis atau bukan direct competitor tetapi pengalaman di perusahaan sebelumnya dapat menjadi jaminan bahwa mereka juga mampu beradaptasi dan memberikan kontribusi besar, meski mungkin tidak secepat kandidat dari perusahaan tier 1.
Perusahaan tier 3 merujuk kepada perusahaan yang berbeda dari industri klien atau perusahaan yang menawarkan produk atau layanan yang berbeda. Meskipun kandidat dari tier 3 tidak seberpengalaman kandidat dari tier 1 dan tier 2, tetapi mereka memiliki keterampilan yang relevan dan potensi untuk berkembang sehingga masih patut untuk dipertimbangkan.
Setelah mengidentifikasi kandidat potensial berdasarkan level dan relevansi perusahaan tempat mereka bekerja, cara mengisi deskripsi pekerjaan selanjutnya adalah menjelaskan tentang situasi kerja, serta ekspektasi perusahaan terhadap kandidat yang akan mengisi posisi tersebut. Contohnya:
“Kandidat terpilih akan mengemban tanggung jawab untuk mengelola proyek besar yang melibatkan banyak tim dan departemen. Kandidat harus memiliki kemampuan untuk mengelola waktu, anggaran, dan sumber daya secara efisien guna memastikan kelancaran dan keberhasilan proyek.”
Cara mengisi deskripsi pekerjaan selanjutnya adalah menyertakan informasi terkait seseorang yang akan menjadi atasan langsung kandidat. Dengan mengetahui nama, posisi, dan gaya kepemimpinan atasan, kandidat bisa menilai apakah mereka dapat bekerja dengan baik di bawah supervisi tersebut.
Selain itu, informasi ini juga memberi kandidat gambaran tentang bagaimana mereka dapat berkolaborasi dan beradaptasi di lingkungan kerja barunya.
Cara mengisi deskripsi pekerjaan yang kelima adalah menyertakan bagan organisasi dalam deskripsi pekerjaan untuk membantu kandidat memahami kedudukan mereka dalam struktur perusahaan.
Sebagai contoh, jika posisi yang akan mereka isi harus melapor langsung kepada Direktur Operasional, kandidat bisa tahu bahwa mereka akan berada di bawah pengawasan seorang eksekutif senior.
Sementara jika dijelaskan bahwa posisi yang akan mereka isi memiliki anggota sebanyak 10 orang, kandidat bisa mengetahui seberapa besar tim yang nantinya akan mereka pimpin. Jadi, informasi ini pada dasarnya bertujuan untuk membuat kandidat memahami peran mereka di perusahaan dan seberapa besar tanggung jawab yang akan mereka emban.
Untuk menarik kandidat yang tepat, jangan lupa cantumkan informasi tentang kompensasi yang akan mereka terima. Misalnya, sebut kisaran gaji secara spesifik, seperti “Rp20.000.000 – Rp30.000.000 per bulan, tergantung pada pengalaman dan kualifikasi”.
Selain itu, sertakan juga informasi mengenai tunjangan dan manfaat tambahan yang akan mereka terima, seperti tunjangan kesehatan, asuransi jiwa, dan bonus tahunan agar calon kandidat benar-benar memahami seberapa besar benefit yang akan diterima jika mereka menjadi bagian dari perusahaan kamu.
Baca juga: Value Perusahaan: Manfaat & Cara Membentuknya
Cara mengisi deskripsi pekerjaan yang terakhir adalah menuliskan sedetail mungkin tentang tanggung jawab yang akan diemban calon kandidat, mulai dari tugas harian, proyek, dan pencapaian tertentu yang diharapkan perusahaan, seperti peningkatan penjualan atau efisiensi operasional.
Selain itu, bagian lain yang tidak kalah penting adalah menyertakan informasi terkait berkas-berkas yang harus dilengkapi calon kandidat, mulai dari contoh deskripsi riwayat hidup, surat lamaran, portofolio, sertifikat yang relevan, dan dokumen penting lainnya.
Demikian penjelasan mengenai cara mengisi deskripsi pekerjaan yang efektif dan profesional. Pada intinya, deskripsi pekerjaan haruslah mencakup semua informasi penting tersebut, mulai dari persyaratan yang tidak bisa dinegosiasikan hingga detail tanggung jawab dan besaran kompensasi.
Namun, untuk menarik kandidat berkualitas, mencantumkan deskripsi pekerjaan yang jelas dan informatif saja tidak cukup. Perusahaan penyedia lowongan juga harus memiliki koneksi yang luas dan kemampuan untuk mencari, serta menilai kandidat secara mendalam.
Oleh karena itu, jika perusahaan kamu sedang kesulitan dalam menemukan kandidat yang sesuai untuk mengisi posisi eksekutif tertentu, segera pertimbangkan Layanan Executive Search dari RecruitFirst Indonesia.
Dengan pengalaman mendalam, jaringan luas, dan proses seleksi yang ketat, kami siap mencarikan kandidat paling kompeten dan sesuai dengan kebutuhan spesifik perusahaan kamu. Jadi, tunggu apa lagi? Hubungi kami sekarang juga untuk informasi lebih lanjut!
Baca juga: Headhunter: Pengertian dan Cara Kerjanya