Salah satu aspek terpenting yang harus kamu perhatikan dalam manajemen SDM adalah cara menghitung turnover karyawan. Turnover karyawan adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan jumlah pegawai yang meninggalkan perusahaan dalam jangka waktu tertentu.
Tingkat turnover karyawan yang tinggi dapat memberikan dampak negatif bagi perusahaan, seperti penurunan produktivitas dan biaya penggantian pegawai yang tinggi. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk menghitung tingkat turnover karyawan dengan tepat. Berikut adalah pengertian, jenis, proses, manfaat dan cara untuk melakukan perhitungan turnover karyawan yang akurat.
Turnover rate atau tingkat pergantian karyawan adalah indikator penting yang digunakan oleh organisasi untuk mengukur seberapa sering karyawan meninggalkan pekerjaan mereka dan digantikan oleh orang baru. Tingkat turnover yang tinggi bisa menjadi indikasi masalah yang lebih besar dalam organisasi dan memerlukan perhatian dari manajemen untuk mengatasinya.
Turnover karyawan dapat dibagi menjadi dua bagian, tergantung dari alasan, serta bagaimana karyawan tersebut keluar dari perusahaan. Kedua jenis ini antara lain turnover fungsional dan turnover disfungsional:
Turnover karyawan mengacu pada perubahan jumlah karyawan yang keluar dari perusahaan dalam periode waktu tertentu. Perubahan tersebut bisa berupa karyawan yang keluar dengan alasan resign, dipecat, atau pensiun. Sehingga dalam praktik lapangannya sebuah perusahaan wajib untuk mengetahui cara menghitung turnover karyawan. Menghitung turnover karyawan memiliki banyak manfaat lainnya bagi perusahaan, yakni:
Turnover karyawan dapat dijadikan indikator kinerja perusahaan. Jika tingkat turnover karyawan tinggi, hal tersebut bisa menunjukkan bahwa perusahaan mengalami masalah dalam menjaga karyawan tetap di perusahaan. Sebaliknya, jika tingkat turnover karyawan rendah, perusahaan dapat dianggap sukses dalam menjaga karyawan tetap bekerja di perusahaan.
Menghitung turnover rate dapat membantu perusahaan mengidentifikasi masalah dalam manajemen karyawan. Jika tingkat turnover karyawan tinggi karena alasan yang sama, seperti kurangnya peluang pengembangan karir atau kebijakan perusahaan yang tidak adil, perusahaan dapat memperbaiki masalah tersebut.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Manajemen Sumber Daya Manusia di Perusahaan
Turnover karyawan yang tinggi dapat berdampak pada biaya yang besar bagi perusahaan. Biaya tersebut termasuk biaya perekrutan dan pelatihan karyawan baru. Pengurangan tingkat turnover rate membantu perusahaan dapat menghemat biaya tersebut dan meningkatkan efisiensi operasional.
Pengukuran turnover rate yang akurat dapat perusahaan meningkatkan kepuasan karyawan. Perusahaan dapat mengetahui apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan karyawan sehingga dapat memberikan solusi yang sesuai. Hal ini dapat meningkatkan motivasi dan loyalitas karyawan terhadap perusahaan.
Baca Juga: 8 Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan
Besar kecilnya persentase dari turnover karyawan dapat menjadi tolok ukur bagi perusahaan. Tolok ukur tersebut dapat menentukan perusahaan untuk mengambil langkah yang tepat dalam mengelola dan membenahi pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM).
Dalam menghitung turnover karyawan, ada 6 cara efektif yang dapat dilakukan berdasarkan kebutuhan perusahaan serta periodenya, di antaranya:
Turnover tahunan adalah yang paling sering dilakukan oleh setiap perusahaan. Cara menghitung turnover tahunan adalah sebagai berikut:
TO Tahunan = Jumlah karyawan yang berhenti bekerja / (Jumlah karyawan awal tahun + akhir tahun)/2 x 100
Jumlah karyawan yang berhenti bekerja adalah seluruh karyawan yang sudah tidak bekerja dalam kurun waktu satu tahun. Berhenti bekerja di sini dapat bermakna mengundurkan diri (resign), pensiun, atau Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Jumlah ini bisa didapatkan dari selisih pegawai akhir tahun dengan pegawai awal tahun.
Kemudian, jumlah pegawai awal tahun adalah jumlah karyawan di awal periode perhitungan tingkat turnover karyawan. Contohnya, sebuah perusahaan mulai menghitung tingkat turnover karyawan tahunan mulai dari bulan Januari hingga Desember. Artinya, jumlah pegawai awal tahun ada pada bulan Januari, sedangkan jumlah pegawai akhir tahun ada di bulan Desember.
Perhitungan turnover bulanan cocok digunakan untuk perusahaan yang sebagian besar karyawannya adalah pekerja paruh waktu (part time) atau freelancer. Penghitungan ini dapat digunakan untuk menentukan keahlian perusahaan dalam mengikat freelancer untuk loyal kepada perusahaannya. Jika tingkat turnover karyawan ternyata besar, maka perlu ada perubahan perjanjian kerja, dan lebih membangun sistem kerja yang tepat.
Berikut adalah rumus hitungan tingkat turnover karyawan bulanan:
TO Bulanan = Jumlah karyawan yang berhenti bekerja / (Jumlah karyawan akhir bulan – awal bulan)/2 x 100
Pada cara ini, makna jumlah karyawan yang berhenti bkerja adalah seluruh karyawan yang sudah tidak bekerja dalam kurun waktu satu bulan.
Turnover fiscal adalah penghitungan dengan periode kuartal (3 bulan) dan semester (6 bulan). Penghitungan ini sangat cocok digunakan untuk perusahaan yang memiliki karyawan musiman. Karyawan jenis ini hanya dibutuhkan untuk beberapa periode tertentu sehingga tidak bisa dievaluasi dengan cara yang sama seperti karyawan tetap.
Berikut cara menghitung turnover fiscal:
TO Fiscal = Jumlah karyawan yang berhenti bekerja pada periode yang ditentukan / (Jumlah karyawan akhir periode – awal periode)/2 x 100
Sama halnya dengan TO bulanan, TO fiscal dihitung berdasarkan jumlah karyawan pada akhir dan awal dari periode yang telah ditentukan. Misalnya, perusahaanmu memilih penghitungan mulai dari periode Maret hingga Agustus. Artinya, data awal karyawan adalah data pada bulan Maret dan data akhir karyawan ada di bulan Agustus.
Penghitungan jenis first-year turnover terbilang spesifik, yaitu dengan tujuan mengetahui tingkat turnover karyawan di tahun pertama bekerja. Melalui penghitungan ini, perusahaan dapat menilai seberapa lama karyawan dapat bertahan di dalam perusahaan. Hasil hitungan FIrst-year turnover dapat digunakan oleh perusahaan untuk membuat rencana dan strategi perusahaan untuk membuat karyawan lebih nyaman dan bertahan lama di perusahaan.
Rumus first-year turnover adalah sebagai berikut:
First-Year TO = Jumlah karyawan yang berhenti bekerja (masa kerja kurang dari 1 tahun) / Rata-rata jumlah karyawan berhenti bekerja (dalam 1 tahun) x 100
Jumlah karyawan berhenti kerja pada penghitungan ini adalah karyawan yang bekerja tidak sampai 1 tahun. Jumlah ini bisa didapatkan dengan selish karyawan di akhir periode dengan awal periode. Sedangkan, rata-rata jumlah karyawan berhenti bekerja dalam satu tahun, bisa didapatkan dengan cara menghitung selisih jumlah karyawan berhenti kerja akhir tahun dengan awal tahun, kemudian dibagi dua.
Perhitungan turnover voluntary employee dapat digunakan untuk mengukur karyawan yang berhenti bekerja dalam periode 1 tahun karena alasan pribadi, tanpa adanya paksaan dari pihak perusahaan. Kemungkinan terjadinya voluntary employee dapat diakibatkan beberapa faktor seperti karyawan tidak nyaman dengan kondisi perusahaan, karyawan melanjutkan pendidikan, tawaran pekerjaan yang lebih baik, dan faktor eksternal lainnya.
Berikut adalah rumus menghitung turnover voluntary employee:
Voluntary Employee TO = Jumlah voluntary employee / Rata-rata jumlah involuntary employee x 100
Rata-rata jumlah voluntary employee bisa didapatkan dengan menghitung selisih jumlah voluntary employee akhir tahun dan awal tahun, kemudian dibagi dua.
Hampir sama dengan turnover voluntary employee, penghitungan turnover involuntary employee digunakan untuk mengukur jumlah karyawan yang berhenti bekerja dalam periode 1 tahun. Perbedaannya adalah, karyawan-karyawan tersebut keluar karena adanya keinginan dari perusahaan. Faktor penyebab adanya involuntary employee adalah mulai dari performa yang kurang bagus, perampingan karyawan, mutasi dan sebagainya. Penghitungan ini akan membuat perusahaan dapat lebih mudah mengatur strategi perekrutan karyawan, menimbang prioritas, dan kebutuhan karyawan untuk perusahaan.
Cara menghitung turnover involuntary employee adalah sebagai berikut:
Involuntary Employee TO = Jumlah involuntary employee / Rata-rata jumlah involuntary employee x 100
Rata-rata jumlah voluntary employee bisa didapatkan dengan menghitung selisih jumlah involuntary employee akhir tahun dengan awal tahun, kemudian dibagi dua.
Baca Juga: 6 Solusi Turnover Karyawan Tinggi yang Bisa Anda Coba
Turnover rate adalah indikator penting dalam pengelolaan sumber daya manusia karena dapat memberikan wawasan tentang kepuasan karyawan dan efektivitas manajemen perusahaan. Berikut adalah 10 pertanyaan umum tentang cara menghitung turnover rate karyawan:
Turnover rate karyawan adalah persentase karyawan yang meninggalkan perusahaan dalam jangka waktu tertentu.
Menghitung turnover rate karyawan dapat membantu perusahaan memahami tingkat pergantian karyawan dan mengidentifikasi masalah yang memengaruhi karyawan untuk meninggalkan perusahaan.
Turnover rate karyawan dapat dihitung dengan membagi jumlah karyawan yang meninggalkan perusahaan dalam jangka waktu tertentu dengan total karyawan perusahaan.
Jangka waktu yang umum untuk menghitung turnover rate karyawan adalah satu tahun.
Voluntary turnover adalah ketika karyawan secara sukarela meninggalkan perusahaan.
Involuntary turnover adalah ketika karyawan meninggalkan perusahaan karena dipaksa oleh perusahaan atau karena alasan yang tidak terduga seperti pemutusan hubungan kerja.
Voluntary turnover rate dapat dihitung dengan membagi jumlah karyawan yang secara sukarela meninggalkan perusahaan dengan total karyawan perusahaan.
Involuntary turnover rate dapat dihitung dengan membagi jumlah karyawan yang meninggalkan perusahaan secara tidak sukarela dengan total karyawan perusahaan.
Turnover rate karyawan yang tinggi dapat berdampak negatif pada perusahaan, seperti biaya rekrutmen dan pelatihan yang meningkat dan kehilangan produktivitas.
Untuk mengurangi turnover rate karyawan, perusahaan dapat meningkatkan kesejahteraan karyawan, memberikan kesempatan pengembangan karir, dan menciptakan lingkungan kerja yang menyenangkan dan produktif.
Memahami dengan baik cara menghitung turnover karyawan sangatlah penting untuk membuat rencana SDM perusahaan yang tepat dan menunjang keberlangsungan bisnis. Menghitung turnover rate karyawan dapat memberikan informasi tentang kepuasan karyawan dan efektivitas manajemen perusahaan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi turnover rate karyawan, namun perusahaan dapat mengambil tindakan untuk mengurangi turnover rate dengan meningkatkan kepuasan kerja dan kesejahteraan karyawan.
Jika masih ragu tentang bagaimana cara menghitung turnover karyawan dengan tepat dan apa saja yang harus tercantum di dalamnya, kamu bisa menggunakan jasa RPO dan BPO dari RecruitFirst. Kami akan menyediakan solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah rekrutmen Anda, mulai dari perencanaan tenaga kerja, onboarding dan offboarding, negosiasi kontrak, manajemen karyawan, hingga layanan penggajian. Hubungi kami segera dan kembangkan bisnismu bersama RecruitFirst!